Established in 1999, Bali Health Foundation, also referred to as Yakeba, is a non-governmental organization with a focus on public health issues. The primary purpose of the organization is to provide outreach and support for individuals in Bali who suffer from alcohol and drug addiction.

Saatnya Untuk Mengingat dan Mengakhiri Overdosis

| 2 Comments

International Overdose Awarness Day atau Hari Kewaspadaan Overdosis Internasional diperingati setiap tahun pada tanggal 31 Agustus. Hari Kewaspadaan Overdosis Internasional ditujukan untuk mereka yang meninggal atau mengalami cacat permanen akibat overdosis napza, ini juga dikenal sebagai tanda duka para keluarga dan teman yang ditinggal oleh korban overdosis. Diperingati diseluruh dunia, peringatan ini ditujukan untuk membangkitkan kewaspadaan akan bahaya overdosis napza dan menghapus stigma yang melekat pada korban napza. Peringatan ini juga menyebarkan pesan bahwa overdosis adalah kejadian yang bisa dicegah.

Yayasan Kesehatan Bali (Yakeba) turut serta memperingati Hari Kesadaran Overdosis Internasional karena banyak teman-teman di komunitas pengguna napza meninggal karena overdosis sedangkan Yakeba sendiri merupakan tempat informasi penyalahgunaan napza, rujukan dan pusat pendidikan.

“Saatnya Untuk Mengingat dan Mengakhiri Overdosis” adalah tema yang diambil dalam Hari Kesadaran Overdosis Internasional dimana peringatan ini adalah yang pertama kali diadakan di Indonesia. Peringatan yang diselenggarakan di jalan Ciung Wanara IV B nomor 2 Renon tanggal 31 Agustus 2019 ini mengumpulkan komunitas napza di Bali untuk mengenang orang yang meninggal terkait overdosis.

Selain itu, turut mengundang dokter Oka Negara yang mempunyai teman yang meninggal karena overdosis. “Padahal kami sering berkomunikasi lewat telepon atau pesan singkat whatsapp. Dia berkonsultasi masalah kesehatan reproduksinya dan berkeinginan untuk mempunyai anak lagi”. Terakhir dia berkabar bahwa istrinya sudah hamil dan membuat janji untuk bertemu di suatu tempat tapi tidak ada lagi kabar balasan dari temannya tersebut ucap dokter Oka dihadapan komunitas yang duduk melingkar di halaman Yakeba.

Setelah beberapa hari, dokter Oka terkejut melihat beranda media sosialnya dipenuhi tentang kabar duka kematian temannya tersebut. Akhirnya dokter Oka mendapat kabar dari rekan kerja yang mengurus kematian temannya bahwa dipastikan temannya meninggal karena overdosis napza. “Saya terkejut mendapat berita kematiannya dikarenakan overdosis, yang saya tahu dia sudah tidak menggunakan napza lagi.” Ucap dokter Oka sambil menahan rasa sedihnya dihadapan peserta yang hadir pada saat itu.

Dilanjutkan dengan berbagi berbagai pengalaman overdosis dari komunitas, kebanyakan mereka tidak tahu cara menangani overdosis padahal untuk menangani seseorang yang mengalami overdosis cukup dibawa ke tempat layanan kesehatan terutama Unit Gawat Darurat (UGD) yang tersedia di rumah sakit. “Kalau kalian mendapati teman yang diduga terkena serangan overdosis segera bawa ke UGD, semua hanya mitos kalau menampar dan menyiram dengan air agar teman kalian sadar,” ucap Novian Haryawan dari Yakeba. Seperti yang banyak diungkapkan peserta bahwa gejala awal overdosis itu dimulai dari kehilangan kesadaran sampai mulut mengeluarkan busa.

Yakeba sengaja mengumpulkan teman-teman yang mempunyai cerita terkait overdosis karena disinilah tempatnya untuk melakukan duka secara publik tanpa rasa bersalah. Banyak pesan yang bisa diambil sebagai pelajaran pada peringatan ini. Pada intinya, tujuan dari peringatan Hari Kewaspadaan Overdosis Internasional yang dilakukan oleh Yakeba adalah mengenang orang yang kita kenal terkait overdosis dan mengingatkan lagi tentang bahaya overdosis yang bisa terjadi pada pengguna napza.

 

Oleh: Doni Fauzan